Iklan VIP

Senin, 02 Maret 2020, 15:46 WIB
Last Updated 2020-03-25T08:47:42Z
Jember

Status Bencana Untuk Ambrolnya Jalan Nasional Sultan Agung di Tetapkan Pemkab Jember


Peduli Rakyat News | Jember,-Setelah terjadinya ambles jalan nasional di Jalan Sultan Agung hingga merobohkan Pertokoan Jompo di Jompo, Kecamatan Kaliwates, status bencana untuk peristiwa tersebut ditetapkan oleh Pemerintah Kabupaten Jember.

Bertempat di Pendapa Wahyawibawagraha, Swnin, 02 Maret 2020, Bupati Jember, dr. Faida, MMR., dalam rapat koordinasi penetapan status itu mengajak semua pihak bahu membahu mengatasinya. “Ini akan kita lakukan bersama-sama dan hadapi bersama-sama,” tuturnya.t

Bupati Faida menerangkan, status bencana tersebut untuk mengefektifkan langkah yang akan diambil oleh semua pihak. Untuk status ini tidak menyekat semua pihak untuk mengambil langkah. 


Termasuk juga langkah-langkah darurat dilapangan dikoordinasikan oleh Komandan 0824 Jember, Letkol Inf.la Ode M Nurdin. “Keselamatan dan kecepatan menjadi prioritas pertimbangan,” ungkap bupati.

Untuk proses tindakan di lapangan dilaksanakan bersama Badan Penanggulangann Bencana Daerah (BPBD) Jember serta sejumlah pihak yang terkait.

Dalam kesempatan itu, bupati juga menjelaskan bahwa peristiwa yang terjadi sekira pukul 04.00 wib, Senin, 02 Maret 2020, kemarin tidak menimbulkan korban jiwa karena ruko yang ambrol  itu sebelumnya telah dikosongkan oleh pemiliknya masing-masing.


Di area bencana tersebut, ada tiga ruko yang harus dikosongkan. Selanjutnya, untuk ruko yang masih berdiri akan dirubuhkan. Sedangakan untuk ruko yang ambruk ke sungai ditangani BPBD, Bina Marga, PU Propinsi, Polri dan TNI.

Dikhawatirkan akan menghambat aliran sungai dan menimbulkan risiko banjir , evakuasi material bangunan ruko di Sungai Jompo itu perlu segera dilakukan.

Dalam bencana itu juga membuat pipa saluran PDAM , mengakibatkan sekitar 3.000 sambungan pelanggannya terputus. Untuk pasokan air bersih ke masyarakat harus segera ada. Karena itu, PDAM Jember diminta untuk mengambil langkah kebencanaan dengan membuat alur baru agar segera normal seperti biasanya. (*)