Iklan VIP

Kamis, 14 September 2023, 21:00 WIB
Last Updated 2023-09-14T14:00:54Z
kekeringanperumdam Tirta Pandhalunganshalat Istisqa'

Debit Sumber Mata Air Terdampak Kekeringan, Perumdam Tirta Pandhalungan Gelar Shalat Istisqa'


Jember,Pedulirakyatnews.com - Sejumlah wilayah di Jember terdampak dengan kekeringan akibat musim kering yang terjadi beberapa bulan belakangan. Hal ini juga berdampak pada beberapa sumber mata air milik Perumdam (Perusahaan Daerah Air Minum) Tirta Pandhalungan yang mengalami penurunan debit air.

Sebagai bentuk ikhtiar, puluhan karyawan, jajaran direksi Perumdam Tirta Pandalungan Jember serta masyarakat sekitar menggelar kegiatan Salat Istisqa' atau salat minta hujan agar bencana kekeringan dapat teratasi, di Sumber mata air Sumber Telas, Kamis (14/09/2023).

"Alhamdulillah siang ini segenap karyawan tadi telah melakukan shalat istisqa berjamaah. Tujuannya melengkapi ikhtiar yang kita lakukan akibat dari musim kekeringan (Elnino) ini. Karena Jember juga terdampak, dengan sumber-sumber mata air kurang lebih memang ada penurunan debit air," kata Dirut Perumdam Tirta Pandalungan Kabupaten Jember Miftahur Ridho.

Kegiatan salat minta hujan yang dilakukan bada' Zuhur itu, kata Ridho, dirasa penting dilakukan. Karena seluruh upaya teknik telah dilakukan dan ini upaya terakhir, memohon pertolongan kepada sang pemilik jagad untuk meminta hujan.

"Karena kalau kami rata-rata, akibat dampak kekeringan ini. Terjadi penurunan sekitar 2,6 persen dari debit air yang biasa kami distribusikan. Karena dari total 4680 pelanggan kami, sekitar 900 KK saat ini kesulitan air bersih," ujarnya.

Selain ibadah Salat Istisqa' atau salat minta hujan itu, katanya, upaya mengatasi dampak kekeringan juga dilakukan. Sumber mata air dari Perumdam yang diketahui ada tiga, diantaranya pengolahan air dari sungai, sumber mata air alami, dan dari sumur bor dimaksimalkan. 

"Kami juga melakukan teknik mengalirkan air bersih kepada pelanggan agar tetap teraliri air bersih. Diantaranya menambah sumur bor baru di beberapa titik lokasi yang terdampak. Seperti halnya pembuatan sumur bor baru di Jalan Sentot Prawirodirdjo. Alhamdulillah sudah (diuji coba) pumping test hasilnya lebih dari 10 liter per detik. Itu artinya kita bisa menanggulangi dampak kekeringan setelah ini jadi. Saat ini proses penyelesaian, Insyallah dalam dua minggu ini kita bisa running sumur bor baru itu," sambungnya.

Untuk distribusi air bersih, Ridho menambahkan, pihaknya juga berkoordinasi dengan OPD dan stakeholder terkait.

"Pendistribusian kami lakukan rutin, kami berkolaborasi dengan BPBD dan PMI Jember seminggu tiga kali. Kami lakukan distribusi ke sejumlah tangki milik PMI dan BPBD itu. Kemudian kita suplai dari sumber air PDAM (Perumdam) di sumur bor P.17 Jalan Bungur, kami juga sediakan untuk kegiatan rutin pendistribusian wilayah-wilayah kekeringan non pelanggan. Itu sebagai CSR kami pada masyarakat Jember," ulasnya.

Lebih jauh Ridho menyampaikan, untuk wilayah kekeringan dari data yang dihimpun oleh Perumdam Tirta Pandalungan ada beberapa titik lokasi.

"Kalau yang (dekat) mata air di kota sendiri ada 7 wilayah, kalau diluar kota ada 5 titik lokasi. Saat ini seperti halnya pelanggan yang dialiri dari sumber mata air, masih dapat memenuhi 40 persen dari total pelanggan kita," ujarnya.

"Untuk wilayah kota yang terdampak mulai dari Jalan Gajah Mada, Jalan Jayanegara, Jalan A. Yani, Jalan Kaca Piring gang 2, dan wilayah PB Sudirman. Tapi itu tidak semua, ada wilayah-wilayah tertinggi dan terjauh. Juga ada tambahan lagi di daerah Perumnas Patrang dan Srikoyo atas. Kalau di luar kota yang paling terdampak di (Kelurahan) Mangli dan Sempusari," sambungnya.

Dengan kondisi kekeringan ini, Ridho kembali menambahkan, tidak serta merta aliran air bersih ke pelanggan mati secara total seharian. Dan dirinya berharap kepada pelanggan untuk lebih cermat dan hemat menggunakan air.

"Jadi kami melakukan pengaturan, sehingga pada jam sibuk memang tidak mengalir maksimal. Karena kami melakukan rekayasa pengaliran dari zona-zona terdekat. Kami juga memohon dan menghimbau kepada pelanggan PDAM (Perumdam), untuk cermat menggunakan air. Bahwa air ini adalah hajat hidup orang banyak, semua butuh air, jadi mohon untuk lebih cermat menggunakan," tutup Ridho. (Gusti)