Iklan VIP

Sabtu, 10 Juni 2023, 21:54 WIB
Last Updated 2023-06-10T14:54:41Z

Bulog Jember Gandeng PWI Dirikan Koperasi Sediakan Sembako Murah Bagi Masyarakat


Jember, Pedulirakyatnews.com - Perum Bulog Kantor Cabang Jember menggandeng sejumlah pihak untuk menjaga kestabilan harga pangan. Salah satunya adalah Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jember, melalui Koperasi PWI Jember yang belum lama ini didirikan.

Kepala Perum Bulog Kantor Cabang Jember, Ari Hardiono mengatakan, kerjasama dengan koperasi PWI Jember ini adalah upaya menyediakan kebutuhan Sembako murah dan terjangkau melalui Rumah Pangan Kita (RPK).

"Harapannya, kami dari bulog bisa mendekatkan diri ke masyarakat," kata Ari di kantor PWI Jember, Kamis (8/6/2023). 

Ari menyebut, ada berbagai macam kebutuhan sembako yang disediakan, seperti beras, minyak goreng, gula, tepung dan produk pangan lainnya. Salah satu beras yang banyak diminati adalah Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan atau SPHP.

"Beras SPHP kita jual dengan harga terjangkau. Dengan tujuan untuk memberikan keringanan ke masyarakat luas," ungkapnya. 

Dengan adanya koperasi ini, lanjut Ari, diharapkan memberikan kemudahan untuk masyarakat luas, agar mudah mengakses kebutuhan pangan. 

Sementara, Ketua PWI Jember Sugeng Prayitno mengatakan, bahwa pendirian koperasi bekerjasama dengan Bulog sudah lama digagas. Namun baru kali ini gayung bersambut dan koperasi itu didirikan.

"Sasaran kami awalnya memenuhi kebutuhan sembako kawan-kawan dan warga di sekitar kantor PWI Jember. Hal ini merupakan salah satu dukungan kita kepada pemerintah untuk menjaga kestabilan pangan," kata pria yang akrab disapa Supra ini.

Dengan adanya support dari Bulog Jember ini, tentu harga dapat ditekan seminimal mungkin. Sehingga masyarakat dapat membeli dengan harga yang terjangkau.

"Kalau barang-barang sembako di support Bulog Jember, harganya sangat murah. Mudah-mudahan ke depan lebih diperbanyak lagi," harapnya. 

Pada hari pertama dibuka, beras SPHP di Koperasi PWI Jember sudah laku 500 Kg alias setengah ton. Bahkan, banyak masyarakat yang harus pulang akibat kehabisan beras SPHP. "Sekitar 5 jam beras setengah ton sudah ludes terjual. Karena awal kita memang dijatah 100 sak isi 5 Kilogram. Mudah-mudahan ke depan ditambah lagi, karena masyarakat sangat antusias," pungkasnya.(*)