Iklan VIP

Sabtu, 19 September 2020, 16:12 WIB
Last Updated 2020-10-05T09:14:54Z
Jember

Bupati Faida Simbolis Serahkan Bantuan Subsidi Upah Kepada 79 Ribu Pekerja


Peduli Rakyat News | Jember,- Bantuan subsidi upah bagi pekerja yang gajinya di bawah Rp. 5 juta telah diberikan oleh pemerintah. Bantuan itu sudah cair dan diserahkan oleh Bupati Jember, dr. Faida, MMR., Jumat, 18 September 2020, secara simbolis kepada pekerja di Pendapa Wahyawibawagraha.


“Alhamdulillah, berdasarkan data base BPJS Ketenagakerjaan Kabupaten Jember, sebanyak 79 ribu lebih tenaga kerja yang mendapatkan bantuan subsidi upah, dan sekitar 42 ribu lebih sudah cair. Sisanya, bakal segera kami distribusikan,” kata Bupati Faida.


Bupati Faida menjelaskan, Kabupaten Jember merupakan kabupaten yang mendistribusikan bantuan tersebut dengan cepat, serta penyelesaian administrasi dengan cepat dan tepat. Perihal tersebut lantaran kerja sama banyak pihak. Di antaranya, BPJamsostek dengan perusahaan terkait.


Lebih lanjut, Bupati Faidaa menjelaskan bahwa bantuan tersebut berupa uang sebesar Rp. 600 ribu yang diberikan setiap bulan, “Untuk pencairan perdana sebanyak Rp 1,2 juta, yakni dua bulan,” ungkapnya.



Dalam kesempatan itu juga, Bupati Faida menyampaikan bahwa tenaga kerja yang menerima upah itu terdiri dari pekerja yang aktif di BPJamsostek dan memiliki upah di bawah Rp. 5 Juta, memiliki rekening bank, dan tidak termasuk pegawai badan usaha milik negara (BUMN) atau pegawai negeri sipil (PNS).


Menurut data pekerja yang terdaftar di BPJamsostek, sebanyak 95 persen pencairan bantuan itu sudah bisa diproses untuk saat ini. Sementara itu, sisanya masih belum dapat diproses lantaran terkendala administrasi. “Salah satunya, para buruh perkebunan yang tidak memiliki rekening bank,” ungkapnya.


“Harapannya, semoga semua segera mendapatkan bantuan tersebut. Dengan begitu, bisa membantu para pekerja di Kabupaten Jember,” pungkasnya.


Selanjutnya, Kepala BPJamsostek, Edy Suryono, berpesan pada para tenaga kerja yang belum mendapatkan bantuan supaya lebih bersabar. "Yang jelas, secara bertahap, pemerintah bakal memprosesnya satu per satu,” terangnya.



Lebih lanjut, Edy juga mengimbau masyarakat Jember yang belum ikut BPJamsostek supaya segera membuatnya. "Ada banyak manfaat yang bisa didapatkan para tenaga kerja. Di antaranya, jaminan kecelakaan kerja, jaminan hari tua, jaminan pensiun, serta jaminan kematian. Saat ini ada program pemotongan iuran jaminan kecelakaan kerja (JKK) dan jaminan kematian (JKM),” terangnya.


Pemotongan tersebut berupa keringanan iuran, yakni sebesar 99 persen. Perusahaan hanya membayar 1 persen iuran JKK dan JKM selama masa relaksasi iuran dan diberikan secara langsung tanpa pengajuan jika telah memenuhi persyaratan.


Edy menyatakan bahwa ada ahli waris yang datang untuk menerima santunan. Di antaranya, Begiye dan Didik Wahyudi. "Didik ini merupakan suami dari salah seorang staf Puskesmas Nogosari non-ASN. Istrinya meninggal dunia karena kecelakaan kerja. Oleh karena itu, selaku ahli waris, Didik Wahyudi menerima santunan JKK sebesar 135,3 juta. Sedangkan Begiye istri dari salah seorang staf pemerintah Desa Pace, mendapat santunan JKM sebesar 42 juta,” pungkasnya. (*)