Iklan VIP

Kamis, 28 September 2023, 18:52 WIB
Last Updated 2023-09-28T11:53:12Z
harga gulaProduksi tebuSGN

Meski Produksi Gula PG Semboro Turun, Namun Pendapatan Bagi Hasil Naik

Jember, Pedulirakyatnews.com - Ditengah produksi gula yang menurun akibat gempuran cuaca dan badai Elnino yang tengah menerjang wilayah Indonesia. Membuat produksi gula nasional yang menargetkan 2,74 Juta ton gula hampir saja tidak sesuai target. 

Hal ini, terbukti dengan menurunnya produksi tebu giling di Pabrik Gula Semboro sebanyak 6,25 Juta Kwintal tebu. Pada saat tutup giling pabrik PG Semboro menyampaikan beberapa data.

Pabrik Gula Semboro yang kini dibawahi oleh sinergi gula nusantara (SGN) masih bisa bernafas lega, karena meski cuaca jelek,ada kenaikan rendemen dari tahun lalu hanya 6,71 persen, sedang tahun ini tercatat 7 persen.

hal tersebut membuat produksi gula bagus dengan jumlah hasil gula sebanyak 43 ribu ton gula yang dihasilkan selama 127 hari giling dan berakhir pada hari Kamis, 28 September 2023 pada pukul 10.10 Wib.

Selain itu, pihak petani gula dan juga pihak SGN di untungkan dengan peningkatan hasil lelang gula yang naik signifikan tahun ini yaitu sebesar 13,550 ribu rupiah perkilo gram, sedangkan tahun lalu dikisaran harga Rp. 11.500 rupiah. Srategi dan kinerja pihak sinergi gula nusantara yang diterapkan kembali oleh pihak management yaitu sistem bagi hasil,(SBH) bersama petani tebu.

" Strategi Sistem Bagi Hasil kita terapkan kembali, dan hal itu meningkatan penghasilan petani. Selain itu agar petani juga semangat dalam hal tanam dan juga menjaga kualitas tebu mulai tanam hingga tutup giling," kata Diputra Risman Rachmat Manager Keuangan dan Umum PT SGN PG Semboro.

Dipo sapaan akrab Diputra Risman Rachmat juga menambahkan bahwa, secara produktif memang menurun, tapi secara ekonomis tahun ini jelas sangat menguntungkan bagi pabrik dan petani tebu khususnya.

"Dampak cuaca memang sangat berdampak, namun Alhamdulillah harga lelang gula meningkat sekarang kisaran harga 13.550 ribu rupiah perkilo, sedang tahun lalu 11.500 rupiah perkilo tahun lalu. Jadi petani jelas sudah untung 17,4 persen. Tentu hal ini yang sangat dinantikan oleh petani ditengah perekonomian yang tidak menentu," tutupnya. (Gusti)