Iklan VIP

Kamis, 26 Agustus 2021, 18:05 WIB
Last Updated 2021-08-26T11:05:13Z
Jember

Bupati Pimpin Apel Kesiapsiagaan Bencana di Puger


Peduli Rakyat News | Jember,- Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) jauh-jauh hari memprediksi jika Laut Selatan di Jawa Timur menyimpan potensi bencana gempa dan tsunami yang cukup besar, bahkan dari berbagai rilis, BMKG memprediksi jika gempat di laut selatan tersebut diprediksi mencapai 8,7 SR dan menimbulkan tsunami yang mencapai 30 meter lebih.


Untuk mengantisipasi prediksi bencana tersebut, Pemerintah Kabupaten Jember, Kamis (26/8/2021) melakukan gelar apel kesiapsiagaan bencana yang diikuti oleh beberapa unsur panthelix di antaranya pemerintah, swasta, komunitas, akademisi serta media di lapangan Kecamatan Puger..


Dalam kesempatan tersebut Bupati Jember H. Hendy SIswanto mengatakan, bahwa wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia memiliki potensi bencana, baik disebabkan faktor alam, non-alam, maupun manusia sehingga diperlukan pengelolaan resiko yang disusun dalam bentuk kesiapsiagaan bencana.


“Masih kita ingat, pada 3 Juni 1994 lalu, bencana tsunami yang terjadi di Banyuwangi dipicu gempa di zona megathrust dengan kekuatan 7,8 SR yang membangkitkan tsunami setinggi 19,3 meter, dan telah mengakibatkan 250 orang meninggal serta 15 orang lainnya dinyatakan hilang, dampak dari peristiwa ini juga dirasakan di Jember yakni 5 rumah hanyut, 9 orang nelayan hilang, serta menghancurkan 57 perahu nelayan di Puger,” jelas Bupati Hendy dalam pidatonya.


Dengan adanya ancaman bencana yang sudah disampaikan oleh BMKG tersebut, Bupati Hendy lantas menanyakan apakah warga Jember khususnya di sepanjang pantai selatan sudah siap dengan ancaman gempa yang juga bisa mengakibatkan tsunami tersebut.


“Kita tahu bahwa bencana alam memang sulit diprediksi, namun kita bisa melakukan antisipasi untuk meminimalisir dampak-dampak yang timbul akibat bencana,” ungkap Bupati Hendy.


Kesiapsiagaan bencana ini bertujuan meningkatkan kesadaran serta pemahaman seluruh elemen masyarakat terhadap bencana yang bisa datang sewaktu-waktu.


“Wes wayahe Jember tangguh bencana, saya memerintahkan kepada seluruh elemen pentahelix untuk meningkatkan kapasitas SDM melalui pendidikan dan pelatihan penanggulangan bencana,” pungkas Bupati. (*)