Iklan VIP

Senin, 21 Juni 2021, 21:05 WIB
Last Updated 2021-06-25T13:12:56Z
BeritaJatimJemberTerkini

Gerak cepat Bupati Hendy Dalam Penanganan Covid-19 Dengan Menggelar Rakor Secara Luring dan Daring Bersama Seluruh Pejabat Tingkat Bawah Se Kabupaten Jember


Peduli Rakyat News | Jember,- Bertempat di Pendopo Wahyawibawagraha, gerak cepat Bupati Jember Ir. H. Hendy Siswanto dalam penanganan Covid-19 di Kabupaten Jember, salah satunya adalah dengan menggelar rapat kordinasi (rakor) dengan melibatkan hampir seluruh elemen pejabat struktural hingga tingkat bawah, Senin pagi (21/06/2021).


Dalam rakor tersebut, Bupati Hendy didampingi Wakil Bupati Jember KH. MB Firjaun Barlaman beserta jajaran Forkopimda memimpin rakor pencegahan Covid-19 yang berlangsung secara luring di pendopo dan diikuti secara daring oleh seluruh para camat, kapolsek, kepala desa, babinsa pada kantornya.



Dalam kesempatan itu, Bupati Hendy yang juga Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Jember, menyampaikan untuk para pejabat di tingkat bawah untuk terus meningkatkan pengawasan terhadap kepatuhan warga akan protokol kesehatan yang telah ditentukan pemerintah


Bupati Hendy dalam pengarahannya juga menyampaikan sangat penting sekali peranan pejabat paling bawah karena sangat berpengaruh terhadap langkah pencegahan Covid-19 saat ini. "Bagaimana PPKM kita harus ada konsistensi, jangan sampai lengah, pemerintah paling bawah terutama Ketua RT/RW ini yang paling tahu masyarakat, jika ada pendatang untuk swab dulu, ini perlu kedisiplinan kita semua,” katanya.


Bupati Hendy dalam rakor tersebut juga meneruskan pesan Mendagri dimana ditegaskan bahwa sektor ekonomi dan penanganan Covid-19 ini harus terus berjalan beriringan, dengan memaksimalkan penyerapan anggaran yang telah ada. Dalam pesannya, tidak ingin pada akhir tahun nanti penyerapan anggaran masih rendah.



Dikatakan juga oleh Bupati Hemdy bahwa Pemkab Jember telah menyelenggarakan evaluasi penyerapan anggaran dan akan dilaksanakan evaluasi terus menerus untuk kedepan. “Kalau untuk vaksinasi, untuk vaksinasi tahap pertama mencapai 52 persen, dan tahap kedua itu masih 25 persen, penyebabnya banyak warga yang masih enggan disuntik vaksin dengan alasan takut suntik maupun disinformasi mengenai vaksin itu sendiri,”jelasnya.


Bupati Hendy berharap kepada seluruh warga masyarakat untuk tidak takut vaksin, mematuhi protokol kesehatan agar supaya pandemi ini segera berakhir. (Ist)