Iklan VIP

Rabu, 16 Desember 2020, 17:58 WIB
Last Updated 2021-06-17T15:53:41Z
BeritaSurabaya

Investasi Jatim Capai Rp 66,49 Triliun Pertumbuhan Ini Melampaui Nasional

Peduli Rakyat News | Surabaya,- Luar biasa, investasi di provinsi Jawa Timur mencapai Rp.66,49 trilyun, pada periode Januari — September 2020.  Mencatatkan petumbuhan yang menggembirakan, yakni sebesar 42,1 persen. Angka ini melampaui kinerja investasi nasional yang hanya mampu naik 1,7% .Apalagi, bila dibanding dengan provinsi-provinsi Iain di pulau Jawa, pertumbuhan Jatim adalah paling tinggi, disusul oleh Banten yang tumbuh 24,3 %.  Sementara DKI Jakarta, Jawa Barat dan Jawa Tengah pada periode ini mengalami kontraksi.

Berdasarkan data yang dirilis BKPM RI di Jakarta pada 23 Oktober 2020 IaIu, realisasi investasi di Jatim senilai Rp 66,49 Triliun. Capaian tersebut terdiri dari Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar Rp 19,10 Triliun dan Penanaman Modal Dalam Negri (PMDN) sebesar Rp 47,49 Triliun. Secara nasional, capaian ini menduduki  peringkat ketiga, setelah Jawa Barat (Rp 86,3 Triliun) dan DKI Jakarta (Rp 72,5 Triliun).

Menanggapi capaian tersebut, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengungkapkan rasa syukurnya. “Alhamdulillah, di tengah ancaman resesi ekonomi akibat pandemi, Jatim masih menjadi salah satu incaran investor untuk menanamkan modalnya di Indonesia,” ujarnya di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, beberapa waktu lalu menjelang akhir tahun 2020. 

Lebih jauh ia menyatakan bahwa PMDN memang menjadi backbone investasi di Jatim. Meskipun secara total nilai investasi Jatim menduduki peringkat ketiga, namun untuk PMDN Jatim selalu berada di posisi puncak dibanding provinsi Iain.

la memaparkan, realisasi PMDN Jawa Timur disokong oleh sektor Transportasi, Gudang dan Telekomunikasi yang menyumbang angka Rp 23,24 Triliun. Di sektor usaha ini, ada PT. Waskita Bumi Wira yang telah menggelontorkan uangnya senilai Rp 9,02 Triliun untuk menggarap proyek nasional tol KLBM di Gresik. Selain itu juga terdapat PT. Pelabuhan Indonesia III yang telah merealisasikan investasinya sebesar Rp 5,03 Triliun untuk pembangunan infrastruktur pendukung di kawasan Teluk Lamong Surabaya.

“Pengembangan kawasan industri di Jatim terus kita lakukan, terutama pada aspek koneksitas antar kawasan agar lebih efektif dan efisien. Maka pembangunan infrastruktur pendukung menjadi penting. Langkah ini beriring dengan upaya pemerintah pusat dalam menggaet relokasi investasi dari China ke Indonesia,” paparnya.

Sedangkan realisasi PMA ditopang oleh sektor lndustri Kimia dan Farmasi yang menyumbang angka sebesar Rp 8,08 Triliun. PT. Perlamina Rosneft Pengolahan dan Petrokimia yang berlokasi di Tuban, telah mencatatkan realisasi investasi di sektor  ini sebesar Rp 4,15 Triliun. Dari sisi negara asal, kontributor utama investasi asing di Jatim adalah Singapura dengan realisasi sebesar Rp 8 Triliun, disusul Jepang dengan kontribusi sebesar Rp 4,32 Triliun. Sementara ìtu, Kota Surabaya menduduki peringkat pelama total realisasi (PMA+PMDN) di Jatim dengan mencatatkan angka Rp 14,87 Trìliun, dipepet   Kab.Gresik dì posisi kedua dengan realisasi Rp 14,22 Triliun. Kemudian di urutan ketiga Kab. Pasuruan (Rp 7,07 Triliun), diikuti Kab. Sidoarjo (Rp 6,24 Triliun) dan Kab. Tuban (Rp 5,31 Triliun).

Jika dibedah per kategori, Kab. Tuban mencapai realisasì PMA tertinggi dengan menyumbang Rp 4,99 Trìliun, disusul Kab. Pasuruan (Rp 3,16 Triliun), Kab.Gresik (Rp 1,83 Triliun), Kab. Mojokelo (Rp 1,63 Triliun) dan di posisi kelima Kab Jombang (Rp 1,6 Triliun).

Sedangkan untuk kategori PMDN, Kota Surabaya mencatatkan angka tertinggi sebesar Rp Rp 14,16 Triliun, disusul Kab. Gresik (Rp 12,39 Triliun), Kab. Sidoarjo (Rp 4,92 Triliun), Kab. Pasuruan (Rp 3,91 Triliun) dan Kab. Probolinggo di posìsi kelima dengan capaian Rp 3,36 Triliun.

Mantan Menteri Sosial itu menambahkan, untuk menggaet investor baik dari dalam negeri maupun asing, Jatim terus menggiatkan upaya promosi melalui berbagai cara. Dinas Penanaman Modal dan PTSP Provinsi Jatim telah menginisiasi beberapa kegiatan promosi virtual yang berkolaborasi dengan berbagai stakeholder, termasuk menggarap segmen millenial melalui ev’ent Gebyar Stat Up.

Pada agustus IaIu, tiga puluh potensi investasi ditawarkan kepada calon investor  dari Singapura pada gelaran IID (Indonesian Investment Day), hasil kolaborasì Pemprov Jatim dengan BKPM RI, Bank Indonesia dan KBRI Singapura. Di bulan berikutnya, proyek-proyek seperti Puspa Agro Food Processing, Infusion Fluid Plant, Singhasari SEX, dan ÿen Blue Fire Theme Park Cable der dipromosikan kepada calon investor dari Australia melalui webinar yang bekerjasama dengan KBRI Australia dan lndonesİa-Australia Business Council (AIBC).

“Selain itu, dari sisi regulasi juga sedang saya matangkan terbitnya Pergub yang akan memastikan semua proses perizìnan dapat diakses masyarakat secara online," pungkas gubernur perempuan pertama di Jatim ini. (udik/ist)