Iklan VIP

Selasa, 25 Februari 2020, 19:20 WIB
Last Updated 2020-02-27T14:00:11Z
Probolinggo

“Tak Pantas” Oknum Inspektorat Pemkab Probolinggo, Usir Paksa Wartawan Saat Melakukan Peliputan


Peduli Rakyat News | Probolinggo,- Oknum pegawai Inspektorat Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo, dengan nada kasar mengusir beberapa awak media di Kabupaten setempat saat melakukan tugas peliputan mediasi kasus dugaan pengurangan beras untuk rakyat miskin (Raskin) di desa Pasembon Kecamatan Kotaanyar, Mediasi itu digelar di kantor Kecamatan Kotaanyar, Selasa (25/02).

Pada saat proses mediasi sedang berlangsung, beberapa awak media melakukan pengambilan video dan beberapa foto, dan tiba-tiba dengan menggeprak meja, oknum pegawai dari Inspektorat yang diketahui bernama Ahsanunnas, jabatan Inspektur Wilayah I pada Inspektorat Pemkab Probolinggo itu berteriak dengan nada yang yang garang.

“Waktu itu, kami sedang melakukan peliputan mas, ada teman-teman dari televisi, dari cetak dan dari media online, dan tiba-tiba oknum inspektorat itu menggeprak meja, dan menunjuk kepada kami dengan wajah yang garang mas, padahal kami tidak mengganggu jalannya mediasi” Ujar Zainul salah satu wartawan media online.

Selanjutnya, oknum pegawai Inspektorat itu, meminta salah satu wartawan televisi lokal untuk maju, untuk menunjukkan kartu pers, dan wartawan yang di tunjuk itu langsung maju dan menunjukkan kartu persnya.

“Setelah di tunjukkan kartu pers kami, oknum itu malah berteriak dan mengintervensi warga Desa Pasembon yang hadir, untuk juga turut ikut mendukungnya dalam mengusir kami (wartawan, red), sampai oknum itu menyuruh kami untuk menghapus video dan foto” Ujarnya

Sehingga warga terpengaruh, dan melontarkan kata-kata yang kasar dan kurang pas kepada para awak media.

“Ya warga terpancing mas, dan melontarkan kata-kata yang tidak pantas untuk di dengar kepada kami.” Terangnya

Agar keadaan tidak tambah memanas, para awak media itu memilih untuk keluar dari kantor Kecamatan dan tidak melanjutkan tugas peliputannya.

“Agar tidak tambah runyam mas, kami memilih untuk keluar dan tidak melanjutkan tugas peliputan mas.” Tandasnya

Apa yang dilakukan oleh Ahsanunnas yang notabene sebagai pejabat negara itu, sangat di sayangkan dan dinilai tidak pantas. “Sebagai pejabat negara seharusnya bisa mengerti tugas pers, dan kami rasa tidak pantas sebagai orang yang terdidik sampai melakukan hal demikian.” Pungkasnya

Sementara itu, beberapa awak media sudah berusaha menghubungi Kepala Inspektorat Pemkab Probolinggo, Sigit Sumarsono melalui sambungan telefon untuk melakukan klarifikasi terkait kejadian ini, namun masih belum ada jawaban. (*)