Wakil Bupati Lumajang, Ir. Indah Amperawati, M.Si. yang hadir dalam acara tersebut mengaku senang masyarakat bisa berkreasi dengan potensi yang dimiliki. "Saya senang sekali ketika masyarakat memiliki kreatifitas untuk menggali potensi yang ada," ujarnya.
Tidak hanya itu, Wabup juga akan mendukung semua upaya optimalisasi potensi yang itu diharapkan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat.
Disampaikan oleh Lurah Jogotrunan, Atma Teguh Pambudi, S.STP., kegiatan Festival Mbludhak Tempe tahun ini merupakan tahun ketiga. Mbludhak Tempe tersebut diinisiasi oleh para pengerajin tempe sebagai sarana untuk mempromosikan potensi masyarakat Kelurahan Jogotrunan utamanya wilayah Bagusari.
Bagusari dikenal sebagai kampung tempe dengan jumlah pengrajin tempe kurang lebih 56 pengrajin dengan jumlah produksi 800kg-1ton setiap hari.
"Harapannya acara ini untuk memicu, menginovasi produksi olahan tempe," terang Atma.
Dalam acara Mbludhak Tempe tersebut, selain disajikan berbagai macam olahan tempe, juga ada bazar-bazar kerajinan karya masyarakat Jogotrunan.
Beliau juga sampaikan bahwa kegiatan festival tempe sudah di mulai sejak kemarin pada hari Jum'at, ( 11/10/2019 ), dimana malamnya di isi kegiatan kesenian warga Kelurahan Jogotrunan.
Supriyadi warga RW XI Kelurahan Jogotrunan berharap untuk tahun depan kesenian lebih dioptimalkan seperti Seni reoq dan Jatilan, agar kelestarian seni dapat di jaga dan menjunjung tinggi nilai nilai kearifan lokal.
" Kulo Iki siap bila tahun depan kesenian reoq Mustiko Djoyo, hadir di tengah tengah masyarakat kota Lumajang , untuk menghibur serta yang paling utama meneruskan kesenian para leluhur bangsa Indonesia," tuturnya.
(Eko Santoso)
